Senin, 27 April 2015

Rangkuman Artikel Seminar

Nama Seminar: Model Pembelajaran Teknologi Informasi Dengan Teknik Manet Pada Kawasan Tertinggal
Narasumber: J. Ade Prasetya Seputra, ST, MT. dan S.N.M.P. Simamora
Tanggal Seminar: 14 Juni 2014
Tempat Seminar: Yogyakarta

Rangkuman artikel seminar: 
Infrastruktur merupakan hal kunci yang perlu diperhatikan dalam membangun kawasan penduduk yang modern, mutahir, dan berwawasan maju. Oleh sebab itu menjadi hal yang tidak mustahil apabila sebuah kawasan digolongkan masih tertinggal apabila pembangun infrastruktur di kawasan tersebut lambat bahkan ‘jalan di tempat’.

Terlebih dalam pembelajaran yang melibatkan komponen komputer untuk bidang Teknologi Informasi, adalah sebuah hal yang tidak dapat dengan mudah dikesampingkan. Infrastruktur jaringan listrik, elemen software, hardware, dan brainware merupakan komponen-komponen vital dan sebagai kunci dalam kesuksesan pembelajaran berbasiskan Teknologi Informasi. Dan sudah semestinya kalangan masyarakat, khususnya sivitas akademika, serta pemerintah terkait dapat dengan bijak memposisikan keterkaitan erat pembangun kawasan tertinggal dengan produktivitas yang diraih masing-masing entitas.

Dalam bidang jaringan wireless,  Mobile Ad-hoc Network (MANET) merupakan solusi teknologi penyedia infrastruktur jaringan pada kondisi bencana, minim fasilitas telekomunikasi, dan kebutuhan yang mendesak. Teknologi MANET memungkinkan setiap node dalam jaringan dapat berperan sebagai backwarding / fowarding devices, dimana hal ini umumnya diistilahkan sebagai cell-station, yakni access-poitnt.

Solusi pembelajaran Teknologi Informasi efektif dilakukan dengan model diskusi dan praktek, sehingga memang sangat membutuhkan penyediaan infrastruktur jaringan yang lengkap, seperti  media-transmisi  (cable), node (computer atau laptop), dan backwarding atau fowarding devices seperti hub, switch, atau access-point serta untuk koneksi ke jaringan internet dibutuhkan modem nirkabel. Oleh sebab itu MANET merupakan solusi efektif dalam penyediaan infrastruktur yang optimum untuk dukungan dalam pembelajaran Teknologi Informasi. Teknik MANET mengkondisikan bahwa setiap node-node yang terhubung dalam jaringan wireless dapat berperan sebagai fungsi sentral, yakni switching, dan routing sehingga elemen backwarding / fowarding terpenuhi. Di samping itu peranan cable digantikan oleh koneksi gelombang radio (wireless coonnection) dan komputer di sisi client pada jaringan sendiri yang telah memainkan peranan sebagai workstation, server, dan cell-station.

Mobile Ad-hoc Network (MANET) menggunakan standar regulasi IEEE 802.11 untuk menjalankan standar regulasi IEEE 802.15 yakni personal area network, yang umumnya dalam penggunaan seharihari disebut dengan Bluetooth.
Dalam penelitian digunakan metode survey-paper dalam menganalisis model pembelajaran Teknologi Informasi dengan Teknik MANET, serta digunakannya objek riset kawasan tertinggal oleh sebab dan alasan sebagai suatu fakta yang bersifat rentan untuk dijadikan implementasi awal dalam pencarian manfaat yang reliable terhadap terapan Teknologi Informasi.

Kesimpulan:
Layanan yang dikenal dalam Teknologi Informasi senantiasa mengalami perkembangan dan peningkatan signifikan dalam hal interactive, fitur, kombinasi jenis layanan, serta aspek user-friendly. Sehingga sangat tepat digunakan dalam model-model pembelajaran dalam kondisi indoor-building maupun outdoor-building. Terlebih lagi dengan dukungan teknik MANET dimana setiap node-node yang saling terhubung dalam satu jaringan lokal sangat fleksibel dan dinamis pada setiap posisi yang dimiliki untuk membangun panggilan komunikasi tersebut. Dengan demikian model pembelajaran Teknologi Informasi dengan teknik MANET sangat tepat diimplentasikan pada kawasan dengan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang masih minim.

Komentar: 
Menurut saya pembahasan yang dipaparkan oleh narasumber dalam artikel seminar ini sudah cukup baik, arah permasalahan dan tujuan pembahasan sudah cukup jelas hanya saja kurangnya dipaparkan contoh kasus oleh narasumber terhadap hasil implementasi dari sistem yang dibuat sehingga pembaca kurang memahami detail dari fungsi sistem yang disampaikan.

2 komentar:

  1. artikel papernya cukup bagus untuk diterapkan dlm kawasan yg masih minim penyediaan infrastruktur teknologi ... :)

    BalasHapus
  2. penulisnya: S.N.M.P. Simamora baca di sini: http://puskit.uajy.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/prosiding-senanti-2014.pdf dan/atau di sini: http://puskit.uajy.ac.id/?p=172

    BalasHapus