Puji
syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak
lupa saya ucapkan kepada dosen dan teman-teman yang telah memberikan dukungan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar............................................................................................ i
Daftar isi..................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.
Latar
Belakang........................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................... 2
1.
Pengertian manusia………………………………………………………. 2
2.
Pengertian Budaya dan
Kebudayaan……………………………………... 2
3.
Manusia Sebagai Makhluk
Budaya…………………………………….... 3
BAB III
PENUTUP.................................................................................. 5
1.
Kesimpulan…………………………………………………………….. 5
2.
Saran…………………………………………………………………... 5
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kehidupan
manusia sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi pada manusia
sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia dengan manusia,
manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia
dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan seimbang. Selain
itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik
bentuk yang dimiliki.
Manusia juga harus bersosialisasi
dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial.
Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan
ketuhanan. Karena dengan ilmu tersebut manusia dapat membedakan antara yang hak
dengan yang bukan hak, antara kewajiban dan yang bukan kewajiban. Sehingga
norma-norma dalam lingkungan berjalan dengan harmonis dan seimbang. Agar
norma-norma tersebut berjalan haruslah manusia di didik dengan berkesinambungan
dari “dalam ayunan hingga ia wafat”, agar hasil dari pendidikan –yakni
kebudayaan– dapat diimplementasikan dimasyaakat.
Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai “motivator”
terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan
kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai
manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya. Dengan demikian dapat kita
katakan bahwa kualitas manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas
kebudayaan dari suatu negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan
menghasilkan kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari
pendidikan suatu bangsa.
Dalam perjalanan hidupnya, manusia
melalui berbagai hal dan kejadian dalam hidupnya, mulai dari kisah bahagia,
mengalami kebimbangan, sedih, dan berbagai kejadian lainnya. Dalam berbagai
kejadian yang dialami manusia inilah terlahir suatu budaya, yang akhirnyaterus
berkembang dari waktu kewaktu. Namun seiring berjalannya waktu kebudayaan ini
terutama kebudayaan asli dan khas dari suatu daerah mulai memudar.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu”
(Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau
makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam
hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living
organism). Terbentuknya
pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat
dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal
(genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
2.
Pengertian budaya dan kebudayaan
Kata budaya
merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa.
Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang
berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah
yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau
kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin
dari kata colera. Colera
berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani).
Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala
daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya
ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
3.
Manusia sebagai makhluk budaya
Manusia
dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna merupakan makhluk bebudaya. Manusia dapat
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun.
Kebudayaan merupakan perangkat yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang
dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu
mendukungnya.
Manusia sebagai
makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan
akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup
manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia
yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang
berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Manusia adalah makhluk yang paling sempurna bila
dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk
mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang
berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan
etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan
tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus
mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk
Tuhan.
Tercipta atau terwujudnya suatu kebudayaan adalah sebagai
hasil interaksi antara manusia dengan segala isi alam raya ini. Manusia yang
telah dilengkapi tuhan dengan akal dan pikirannya menjadikan mereka khalifah di
muka bumi. Dengan akal dan pikirannya itulah manusia mampu menciptakan
kebudayaan.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang
sangat besar bagi manusia. Bermacam-macam kekuatan yang harus dihadapi
masyarakat dan anggotanya, seperti kekuatan alam, maupun kekuatan lain yang
tidak selalu baik. Karena, manusia memerlukan kepuasan baik di bidang spiritual
maupun material. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dipenuhi oleh kebudayaan yang
bersumber pada masyarakat itu sendiri. Manusia merupakan makhluk yang
berbudaya, melalui akalnya manusia dapat mengembangkan kebudayaan. Begitu pula
manusia hidup dan tergantung pada kebudayaan sebagai hasil ciptaannya.
Kebudayaan juga memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan
teknologi hasil ciptaannya.
Kebudayaan masyarakat tersebut sebgaian besar dipenuhi oleh
kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat
melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama
dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan di dalammnya.
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas dapat simpulkan bahwa manusia berhubungan erat dengan kebudayaan yang
ada pada lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan tersebut merupakan cara
beradaptasi untuk mengatur hubungan antar manusia sebagai wadah masyarakat
menuju taraf hidup tertentu. Kebudayaan berpengaruh dalam membentuk pribadi
seseorang sehingga mengharuskan manusia untuk mengikuti norma-norma yang ada
pada budaya tersebut. Dengan demikian, budaya menjadi patokan cara hidup
manusia di tempat dia berada. Selain itu dalam kebudayaan mengajarkan tentang
keimanan. Perbedaan mengenai nilai kebudayaan di
masing
– masing belahan dunia menjadi suatu bukti bahwa manusia benar – benar mahluk
berbudaya karena dalam kondisi lingkungan yang berbeda dapat dihasilkan
kebudayaan – kebudayaan dengan cara dan proses yang beragam dan tidaklah sama
satu dengan yang lainnya.
2.
Saran
Kita sebagai
mahluk berbudaya semestinya melestarikan budaya yang kita punya, jangan sampai
budaya yang kita punya tidak kita lestarikan dan sampai punah. Tugas kita
sebagai generasi penerus bangsa adalah untuk melestarikan dan mempertahankan
budaya asli bangsa kita di dalam globalisasi yang semakin meluas saat ini.
Terbuka terhadap budaya asing bukan berarti menerima dan mengikuti budaya asing
lalu melupakan budaya asli tanah air. Janganlah memandang perbedaan kebudayaan
sebagai pembeda suatu bangsa dengan bangsa yang lain, tapi anggaplah perbedaan
budaya sebagai suatu anugerah yang harus dipertahankan dan dikembangkan untuk
dapat diketahui oleh dunia internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar